1.
Jaringan Nirkabel
Jaringan wireless adalah suatu
arsitektur jaringan komputer yang terhubung menggunakan media transmisi berupa
wlan card (pengguna) dan Access Point (AP), sebagai transmitter
dan receiver, dimana transmisi data dikirim melalui gelombang elektromagnetik
sebagai penghantarnya.
Setiap komponen atau protokol yang ada didalam
jaringan wireless diatur oleh salah satu badan organisasi dunia yaitu IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan FCC (Federal
Communication Commission) sebagai standar yang luas diaplikasikan baik
diberbagai perangkat keras atau lainnya.
Jaringan Wireless LAN diatur berdasarkan standar IEEE
802.11 dan Jaringan WIMAX didasarkan pada 802.16. Sedangkan
di Indonesia badan yang menaungi masalah perizinan penggunaan specktrum
frekuensi ada dibawah : Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat POS
dan Informatika yang beralamat di
link address berikut : (http://www.postel.go.id/artikel_c_7_p_1856.htm),
serta hal lain seperti cara kepengurusan dan perhitungan Biaya Hak Penggunaan (BHP)
ada di link berikut (http://postel-kki.kompetisiog.com/2012/06/26/simulasi-perhitungan-tarif-biaya-hak-penggunaan-spektrum-frekuensi-radio).
Selain organisasi – organisasi seperti diatas,
terdapat pula organisasi lain di Indonesia yang berdiskusi tentang jaringan
nirkabel ini, contohnya seperti ORARI (Organisasi Amatir Radio
Indonesia). Informasi mengenai kegiatan atau diskusi dapat diperoleh : www.orari.go.id
atau orari-news-subscribe@yahoogroups.com.
2.
Komponen pendukung
jaringan wireless
Jaringan wireless dibangun dari berbagai komponen
pendukung, sehingga dapat melakukan komunikasi data. Setiap bagian komponennya
memiliki fungsi masing – masing, seperti pada bagian lain dari jaringan seperti
LAN atau lainnya. Pada jaringan wireless juga terbagi ke dalam 2 sistem. Sistem
pertama berupa Software dan sistem kedua adalah Hardware. Kita akan membahas
lebih mendalam dari keduanya :
- Komponen Software :
1. Device Driver
adalah program komputer yang
digunakan untuk mengontrol berbagai perangkat yang terhubung ke komputer.
2. Firmware
Firmware merupakan suatu kombinasi
dari persistent memori, kode program dan media penyimpanan yang digunakan untuk
embeded system pada perangkat keras.
Terdapat beberapa versi firmware
untuk perangkat jaringan wireless, seperti AP yang bersifat open source,
diantaranya adalah :
1. DD-WRT (http://www.dd-wrt.com/)
3. Tomatoc (http://www.polarcloud.com/tomato)
4. Fairuza
5. Jassager
6. X-WRT
7. Tarifa, dll.
3. Protokol 802.11
a. IEEE 802.11a
b. IEEE 802.11b
c. IEEE 802.11g
d. IEEE 802.11n
2.
Komponen Hardware :
1.
Wireless
Card
Adalah suatu adapter untuk
komunikasi data pada jaringan wireless, sehingga setiap PC mampu terhubung satu
dengan yang lainnya melalui protokol yang sama. Saat ini wireless adapter telah
beragam jenisnya, diantaranya yaitu :
a. Wireless USB
Card
b. Wireless Card
PCI
c. Wireless
3G/HSDPA Modem USB
Gambar
2.2.1.1 Wireless Card
2. Access Point Router
Suatu router yang digunakan untuk menghubungkan
setiap klien ke dalam jaringan wireless (infrastruktur), sehingga mampu
terhubung pula ke jaringan internet.
Gambar
2.2.2.1 Wireless Acces Point
Router
3. Antena
Merupakan suatu perangkat yang pada
umumnya digunakan untuk memperluas cakupan penerimaan sinyal jaringan wireless
bagi klien atau memperluas jaringan melalui teknik PtP atau PtM.
Pengklasifikasian antena dapat didasarkan
1.
Frekuensi dan ukuran.
Antena
yang dipakai di HF berbeda dengan antena yang dipakai bagi VHF, dan juga
berbeda dengan antena untuk gelombang mikro. Panjang gelombang berbeda di
frekuensi yang berbeda, oleh sebab itu antena harus berbeda dalam ukurannya
untuk memancarkan sinyal pada panjang gelombang yang tepat. Kita khususnya
tertarik pada antena yang bekerja pada jangkauan gelombang mikro, khususnya di
frekuensi 2,4 GHz (panjang gelombang adalah 12,5 cm) dan 5 GHz (6 cm).
2.
Directivity (Pengarahan)
Antena bisa omnidirectional, sektorial atau directive.
·
Antena
Omni-directionalmemancarkan pola yang kurang lebih sama di sekitar antena dalam
pola 360° yang sempurna. Tipe antena omnidirectional yang paling populer adalah
dipole dan ground plane. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain
sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point- To-Multi-Point ( P2MP)
atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja
dari jarak 1-5 km .
Gambar
2.3.2.1 Antena Omnidirectional
·
Antena sektoral menyebar
medan terutama ke arah tertentu. Beam antenna sektoral dapat selebar 180
derajat, atau sesempit 60 derajat.
·
Antenna pengarah atau
antenna directional adalah antena dimana beamwidth jauh lebih sempit daripada
jika di sektorial antena. Mereka mempunyai gain yang paling tinggi dan oleh
karena itu digunakan untuk hubungan jarak jauh, seperti PtP atau PtM.
Gambar
2.3.2.2 Antena Uni
directional
Beberapa tipe antena
pengarah adalah :
a. Yagi d.
Helicoidal
b. Biquad e.
Antena patch,
c. Horn f.
Parabolic dish, dll.
3. Pembuatan fisik
Antena dapat dibuat
dalam banyak cara yang berbeda, mulai dari kawat sederhana, ke parabola, hingga
kaleng kopi.
·
Antena Horn
Gambar 2.3.2.3 Antena Horn
Antena ini dibuat biasanya digunakan untuk
memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik pada sistem radar (pada pita frekuensi S). Fungsi lain
adalah menghasilkan phasa yang menyebar ke arah depan dengan tingkap yang lebih
lebar dari bumbung gelombang dan memiliki pengarahan yang besar.
·
Antena Grid
Gambar
2.3.2.4
Antena
Grid
Antena ini digunakan untuk tipe penyebaran gelombang
elektromagnetik ke area tertentu dengan jarak sedang atau tidak begitu jauh.
Tipe ini mampu untuk beroperasi pada jaringan PtP atau PtM.
·
Antena Biquad
Gambar 2.3.2.5
Antena Biquad
Antena Biquad merupakan antena kawat dipole loop
berbentuk kubus ganda dengan reflektornya berbentuk sebuah flat panel (large
flat sheet) dengan lebar sisi yang sedikit lebih panjang daripada rangkaian
dipolenya sehingga bertindak seolah-olah sebagai bidang yang tak berhingga
luasnya. Letak reflektor tidak jauh dari dipolenya yang bertujuan untuk
mengurangi radiasi ke arah belakang. Dengan jarak yang kecil antara antena
dengan reflektornya, maka susunan ini juga menghasilkan gain yang lebih besar
pada radiasinya ke arah depan. Gain yang dihasilkan oleh antena 1⁄2 dengan
large flat sheet reflektor relatif tergantung dari jarak dipolenya. Semakin
jauh jarak dipolenya, gain yang diperoleh akan semakin kecil namun bandwidthnya
akan semakin besar .
·
Antena Wajan bolic
Gambar
2.3.2.6 Antena Wajan Bolic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar