About me

Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Jumat, 22 April 2016

Contoh Kerangka Karangan dan Kutipan Langsung & Tidak Langsung



Wajib Belajar 12 Tahun
BAB I Pendahuluan
1.1.  Latar Belakang
Pada dasarnya semua warga negara berhak menerima pendidikan karena pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Hal tersebut seperti tertera pada UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang". Dan UUD 1945 pasal 31 ayat 5 yang berbunyi, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Pasal tersebut sudah sangat menjelaskan bahwa setiap masyarakat Indonesia berhak menerima pendidikan dari bangku sekolahan. Hal tersebut menjadi tolak ukur pemerintah melihat kondisi pendidikan yang ada saat ini di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah yang tadinya mewajibkan masyarakat untuk wajib belajar 9 tahun namun saat ini telah dikembangkan menjadi program wajib belaajar 12 tahun. Wajib belajar 12 tahun merupakan langkah berani yang diambil pemerintah saat ini guna menciptakan generasi bangsa yang lebih berkualitas lagi.
1.2.  Rumusan Masalah
1. Kurang kesadaran masyarakat melanjutkan pendidikan
2. Kurangnya tenaga pengejar berpengalaman
1.3.  Batasan Masalah
Bahasan ini hanya seputar pendidikan wajib belajar 12 tahun
1.4.  Tujuan Penulisan
1. Agar masyarakat mengerti manfaat wajib belajar 12 tahun
2. Agar masyarakat mengerti belajar untuk generasi masa depan
3. Agar masyarakat mengerti manfaat belajar untuk menciptakan jiwa pengusaha
1.5.  Metode Penulisan
Menilai pendidikan yang ada di Indonesia secara kualitatif dan kuantitatif
BAB II Landasan Teori
2.1.  Landasan Teori
Program wajib belajar 12 tahun adalah bentuk kepedulian pemerintah untuk menciptakan bangsa yang cerdas dan jauh dari kebodohan yang dahulu pernah sangat lekat dengan bangsa Indonesia. Dengan adanya wajib belajar 12 tahun tentunya sangat bermanfaat demi menciptakan generasi masa depan yang lebih baik dari saat ini agar nantinya Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dari berbagai bidang. Selain itu wajib belajar 12 tahun juga bermanfaat untuk merangsang dan menanamkan jiwa pengusaha bagi para generasi masa depan karena saat ini pengusaha yang ada di Indonesia masih sangat kecil sekali jumlahnya. Oleh karena itu dengan adanya SMK (Sekolah Menengah kejuruan) diharapkan dapat membentuk jiwa pengusaha pada generasi muda di masa mendatang.
Meskipun program wajib belajar 12 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah namun dalam perjalanannya sampai saat ini masih menemukan berbagai kendala. Kendala utamanya seperti disebutkan oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud bahwa kurangnya kesadaran masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di kelas menengah menjadi kendala yang sangat besar karena hal ini mencakup dari kesadaran masyarakatnya sendiri. Misalnya saja kebanyakan siswa yang telah lulus SD  enggan untuk melanjutkan ke tingka SMP dan begitu pula dengan lulusan SMP yang sudah merasa puas dengan pendidikan yang telah diraihnya dan tidak mau untuk melanjutkan ke tingkat SMA. Faktor utama dari besarnya angka putus sekolah adalah biaya sehingga siswa lebih memilih bekerja dan membantu orang tuanya. Selain itu kurangnya tenaga pengajar juga menjadi kendala yang amat berarti bagi pihak pemerintah. Jumlah sekolah yang sangat banyak membuat pemerintah kekurangan tenaga pengajar berpengalaman apalagi di daerah-daerah terpencil maupun daerah perbatasan yang belum ada pembangunan yang signifikan di daerah tersebut. Hal tersebut membuat tenaga pengajar dari luar daerah enggan untuk menjadi tenaga pengajar di daerah terpencil karena kurangnya sarana dan prasarana.
BAB III Pembahasan
Saat ini pemerintah telah mengupayakan program wajib belajar 12 tahun dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dipegang oleh seluruh warga dengan kriteria tertentu atau yang menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKH). KIP sangat berguna bagi siswa yang kurang mampu untuk memperoleh haknya sebagai pelajar antaranya memperoleh bantuan pakaian sekolah, buku sekolah dan sebgainya guna memperlancar kegiatan belajar mengajar siswa tersebut. Selain itu juga pemerintah telah menambah fasilitas sekolah seperti pembangunan kantor guru, laboraturium, perpustakaan dan sebagainya. Pemerintah juga dengan serius untuk membangun ataupun merenovasi gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak demi memperlancar kegiatan belajar dan mengajar. Selain itu pembangunan perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah diharapkan mampu menambah minat baca para siswa agar pengetahuan terus bertambah. Khusus untuk daerah perkotaan atau yang mampu dijangkau oleh kendaraan bermotor terutama mobil, saat ini pemerintah telah menyediakan bus sekolah untuk digunakan para siswa agar mempermudah siswa untuk sampai kesekolahnya tanpa menggunakan kendaraan pribadi.
BAB IV Kesimpulan
Harapannya setelah program ini berjalan dan target telah tercapai maka generasi muda Indonesia di masa mendatang lebih berkualitas dari berbagai aspek akademik maupun non akademik. Target yang dicanangkan pemerintah untuk wajib belajar 12 tahun ini adalah target jangka panjang yang sasarannya adalah seluruh masyarakat Indonesia pada jenjang umur 6-21 tahun. Hal ini menunjukan bahwa antara 20-30 tahun lagi harapannya sudah tercipta generasi yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Selain itu juga harapannya generasi muda yang saat ini sedang menempuh pendidikan nantinya bisa menjadi wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Contoh Kutipan Langsung & Tidak Langsung
a.       Kutipan Langsung
Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
b.      Kutipan Tidak Langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

Kamis, 21 April 2016

Jaringan Nirkabel



1.      Jaringan Nirkabel
Jaringan wireless adalah suatu arsitektur jaringan komputer yang terhubung menggunakan media transmisi berupa wlan card (pengguna) dan Access Point (AP), sebagai transmitter dan receiver, dimana transmisi data dikirim melalui gelombang elektromagnetik sebagai penghantarnya.
Setiap komponen atau protokol yang ada didalam jaringan wireless diatur oleh salah satu badan organisasi dunia yaitu IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan FCC (Federal Communication Commission) sebagai standar yang luas diaplikasikan baik diberbagai perangkat keras atau lainnya.
Jaringan Wireless LAN diatur berdasarkan standar IEEE 802.11 dan Jaringan WIMAX didasarkan pada 802.16. Sedangkan di Indonesia badan yang menaungi masalah perizinan penggunaan specktrum frekuensi ada dibawah : Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat POS dan Informatika yang beralamat di link address berikut : (http://www.postel.go.id/artikel_c_7_p_1856.htm), serta hal lain seperti cara kepengurusan dan perhitungan Biaya Hak Penggunaan (BHP) ada di link berikut (http://postel-kki.kompetisiog.com/2012/06/26/simulasi-perhitungan-tarif-biaya-hak-penggunaan-spektrum-frekuensi-radio).
Selain organisasi – organisasi seperti diatas, terdapat pula organisasi lain di Indonesia yang berdiskusi tentang jaringan nirkabel ini, contohnya seperti ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia). Informasi mengenai kegiatan atau diskusi dapat diperoleh : www.orari.go.id atau  orari-news-subscribe@yahoogroups.com.
2.      Komponen pendukung jaringan  wireless
Jaringan wireless dibangun dari berbagai komponen pendukung, sehingga dapat melakukan komunikasi data. Setiap bagian komponennya memiliki fungsi masing – masing, seperti pada bagian lain dari jaringan seperti LAN atau lainnya. Pada jaringan wireless juga terbagi ke dalam 2 sistem. Sistem pertama berupa Software dan sistem kedua adalah Hardware. Kita akan membahas lebih mendalam dari keduanya :
  1. Komponen Software :
1.  Device Driver
adalah program komputer yang digunakan untuk mengontrol berbagai perangkat yang terhubung ke komputer.
2.  Firmware
Firmware merupakan suatu kombinasi dari persistent memori, kode program dan media penyimpanan yang digunakan untuk embeded system pada perangkat keras.  Terdapat  beberapa versi firmware untuk perangkat jaringan wireless, seperti AP yang bersifat open source, diantaranya adalah  :
1. DD-WRT (http://www.dd-wrt.com/)
2. Open WRT (https://openwrt.org/)
3. Tomatoc (http://www.polarcloud.com/tomato)
4. Fairuza
5. Jassager
6. X-WRT
7. Tarifa, dll.
3.  Protokol 802.11
    a. IEEE 802.11a
    b. IEEE 802.11b
    c. IEEE 802.11g    
    d. IEEE 802.11n
2.       Komponen Hardware :
1.    Wireless Card
Adalah suatu adapter untuk komunikasi data pada jaringan wireless, sehingga setiap PC mampu terhubung satu dengan yang lainnya melalui protokol yang sama. Saat ini wireless adapter telah beragam jenisnya, diantaranya yaitu :
a. Wireless USB Card
b. Wireless Card PCI
c. Wireless 3G/HSDPA Modem USB
Gambar 2.2.1.1 Wireless Card
2.  Access Point Router
Suatu router yang digunakan untuk menghubungkan setiap klien ke dalam jaringan wireless (infrastruktur), sehingga mampu terhubung pula ke jaringan internet.

Gambar 2.2.2.1 Wireless Acces Point Router
3.  Antena
Merupakan suatu perangkat yang pada umumnya digunakan untuk memperluas cakupan penerimaan sinyal jaringan wireless bagi klien atau memperluas jaringan melalui teknik PtP atau PtM.
Pengklasifikasian antena dapat didasarkan
1.     Frekuensi dan ukuran.
                         Antena yang dipakai di HF berbeda dengan antena yang dipakai bagi VHF, dan juga berbeda dengan antena untuk gelombang mikro. Panjang gelombang berbeda di frekuensi yang berbeda, oleh sebab itu antena harus berbeda dalam ukurannya untuk memancarkan sinyal pada panjang gelombang yang tepat. Kita khususnya tertarik pada antena yang bekerja pada jangkauan gelombang mikro, khususnya di frekuensi 2,4 GHz (panjang gelombang adalah 12,5 cm) dan 5 GHz (6 cm).
2.     Directivity (Pengarahan)
        Antena bisa omnidirectional, sektorial atau directive.
·           Antena Omni-directionalmemancarkan pola yang kurang lebih sama di sekitar antena dalam pola 360° yang sempurna. Tipe antena omnidirectional yang paling populer adalah dipole dan ground plane. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point- To-Multi-Point ( P2MP) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km .

Gambar 2.3.2.1 Antena Omnidirectional
·         Antena sektoral menyebar medan terutama ke arah tertentu. Beam antenna sektoral dapat selebar 180 derajat, atau sesempit 60 derajat.
·         Antenna pengarah atau antenna directional adalah antena dimana beamwidth jauh lebih sempit daripada jika di sektorial antena. Mereka mempunyai gain yang paling tinggi dan oleh karena itu digunakan untuk hubungan jarak jauh, seperti PtP atau PtM.

Gambar 2.3.2.2 Antena Uni directional
                        Beberapa tipe antena pengarah adalah :
        a. Yagi                                     d. Helicoidal  
        b. Biquad                                e. Antena patch,
        c. Horn                                    f. Parabolic dish, dll.
                3.     Pembuatan fisik
Antena dapat dibuat dalam banyak cara yang berbeda, mulai dari kawat sederhana, ke parabola, hingga kaleng kopi.
·         Antena Horn

            Gambar 2.3.2.3 Antena Horn
Antena ini dibuat biasanya digunakan untuk memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik pada sistem  radar (pada pita frekuensi S). Fungsi lain adalah menghasilkan phasa yang menyebar ke arah depan dengan tingkap yang lebih lebar dari bumbung gelombang dan memiliki pengarahan yang besar.

·         Antena Grid

Gambar 2.3.2.4 Antena Grid
Antena ini digunakan untuk tipe penyebaran gelombang elektromagnetik ke area tertentu dengan jarak sedang atau tidak begitu jauh. Tipe ini mampu untuk beroperasi pada jaringan PtP atau PtM.
·         Antena Biquad

            Gambar 2.3.2.5 Antena Biquad
Antena Biquad merupakan antena kawat dipole loop berbentuk kubus ganda dengan reflektornya berbentuk sebuah flat panel (large flat sheet) dengan lebar sisi yang sedikit lebih panjang daripada rangkaian dipolenya sehingga bertindak seolah-olah sebagai bidang yang tak berhingga luasnya. Letak reflektor tidak jauh dari dipolenya yang bertujuan untuk mengurangi radiasi ke arah belakang. Dengan jarak yang kecil antara antena dengan reflektornya, maka susunan ini juga menghasilkan gain yang lebih besar pada radiasinya ke arah depan. Gain yang dihasilkan oleh antena 1⁄2 dengan large flat sheet reflektor relatif tergantung dari jarak dipolenya. Semakin jauh jarak dipolenya, gain yang diperoleh akan semakin kecil namun bandwidthnya akan semakin besar .

·         Antena Wajan bolic

            Gambar 2.3.2.6 Antena Wajan Bolic