1.
Kutipan
1.1.
Arti Kutipan
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari
yang lain, terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara
tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk ekspresi
lain, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film, atau bagian dari suatu komposisi musik.
1.2.
Jenis kutipan
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah
Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba
menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.
1.2.1.
Kutipan Langsung
Yaitu kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang
kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau
menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan
atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat
memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada
editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag
kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu
dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga
kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip
],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ], dan lain-lain.
1.2.2.
Kutipan Tidak
Langsung
Yaitu kutipan
yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya. Pengutip tidak
diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun dari pernyataan yang
diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan kesalahan kata atau
kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan. Contoh:
Darwinisme [penulisan miring dari pengutip]. Oleh karena pengutip tidak
diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka sepenti pada poin lima prinsip
pengutipan dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan kutipan enis ini.
Hal ini karena kekayaan bahasa dan kemampuan analisis menjadi rendah,
serta kutipan jenis ini cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-paste).
1.3.
Cara Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung
diantaranya sebagai berikut.
1.3.1.
Kutipan Langsung
a)
Kutipan langsung
yang tidak lebih dari 4 baris:
·
Kutipan diintegrasikan
dengan teks
·
Jarak antar
baris kutipan 2 spasi
·
Kutipan diapit
dengan tanda kutip
·
Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda
kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat
atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan
itu diambil.
b)
Kutipan langsung
yang terdiri lebih dari 4 baris:
·
Kutipan dipisahkan
dari teks sejarak 3 spasi
·
Jarak antar
kutipan 1 spasi
·
Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
1.3.2.
Kutipan Tidak
Langsung
·
Kutipan diintegrasikan
dengan teks
·
Jarak antar
baris kutipan spasi rangkap
·
Kutipan tidak
diapit tanda kutip
·
Sesudah selesai
diberi sumber kutipan
1.4.
Contoh Kutipan
1.4.1.
Kutipan Langsung
“Pustaka
Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan
ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan
jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba.
Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah
diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007,
Hal. 37-38)
“Java
memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan
format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar
sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto,
Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
1.4.2.
Kutipan Tidak
Langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi
penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap
menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan
program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas
pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator
menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto,
Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak
bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua
objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang
identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto,
Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
1.4.3.
Kutipan Dalam
Kutipan
‘Bahasa
Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke
berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya
orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James
Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not
the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa
Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)
2.
Abstrak
2.1.
Arti Abstrak
Abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat,
keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan
pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan
tak teraplikasi. Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu
pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu
perjanjian adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret.
2.2.
Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi
dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua
jenis abstrak ini yaitu:
2.2.1.
Abstrak Informatif
Merupakan
abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan
kualitatif.
Ciri-cirinya:
menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan, metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca
yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat
sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya.
Sehingga abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanya makalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata, sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2.2.2.
Abstrak Indikatif
Menunjukan
isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa
disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif.
Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan
esei.
2.3.
Cara Membuat
Abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari seluruh isi sebuah
tulisah ilmiah. Selain harus mencantumkan informasi bibliografisnya (nama
penulis, judul, tahun, dan jumlah halaman), isi abstrak seharusnya mengandung
elemen-elemen kunci yang akan dijelaskan secara ringkas di bawah ini:
a)
Latar belakang. Di bagian ini, Anda perlu memberikan rangkuman
informasi mengenai latar belakang atau lebih spesifik pokok masalah yang Anda
geluti di dalam karya ilmiah Anda.
b)
Tujuan. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan tujuan
penulisan karya ilmiah Anda.
c)
Implikasi. Di bagian ini Anda mengemukakan implikasi praktis
dari hasil riset Anda (jika ada).
d)
Metode. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan metode riset
yang Anda gunakan.
e)
Hasil. Di
bagian ini Anda mengemukakan temuan-temuan yang Anda hasilkan dalam riset Anda.
f)
Kesimpulan. Kemukakan kesimpulan akhir dari hasil riset Anda di
sini.
2.4.
Contoh Abstrak
Abstrak
Perkembangan teknologi sistem
pengaturan proses di industri dewasa ini menuju penerapan teknologi
elektro-pneumatik, yaitu pengaturan komponen pneumatik melalui sinyal listrik.
Pressure control trainer 38-714 adalah modul ajar teknologi elektro-pneumatik
yang membahas pengaturan tekanan. Perubahan variasi beban dan gangguan pada
teknologi elektro-pneumatik dapat menyebabkan respon sistem tidak sesuai dengan
kriteria yang diharapkan.
Pengaruh gangguan yang
terdapat pada sistem proses dapat direduksi dengan kontroler kaskade. Selain
itu, metode kaskade digunakan untuk meningkatkan kecepatan respon sistem.
Dengan pendekatan fuzzy, masalah kontroler dapat diselesaikan dengan mudah
tanpa perhitungan matematis yang rumit.
Kontroler kaskade fuzzy adalah
dua kontroler fuzzy yang disusun secara kaskade. Pada sisi primer berupa
kontroler fuzzy untuk pengaturan tekanan, sedangkan pada sisi sekunder berupa
kontroler fuzzy untuk pengaturan aliran.
Berdasarkan hasil
implementasi, kontroler kaskade fuzzy dalam penelitian ini mampu mengurangi
nilai maksimum overshoot, waktu steady state dan error steady state. Jika
kontroler kaskade fuzzy dibandingkan dengan kontroler fuzzy tunggal.
3.
Daftar Pustaka
3.1.
Arti Daftar
Pustaka
Daftar
Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi,
Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus
benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah.
Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku,
artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat
dalam daftar pustaka ini.
Mengingat
arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa,
dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik
Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
3.2.
Cara membuat
Daftar Pustaka
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan
Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu:
·
Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis
terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga /
keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
·
Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
·
Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi
tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
·
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan
seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
·
Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
·
Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
3.3.
Jenis Daftar
Pustaka
3.3.1.
Kelompok
Textbook
a)
Penulis
perorangan
b)
Kumpulan
karangan beberapa penulis dengan editor
c)
Buku yang
ditulis / dibuat oleh lembaga
d)
Buku
terjemahan
3.3.2.
Kelompok Jurnal
a)
Artikel
yang disusun oleh penulis
b)
Artikel yang
disusun oleh lembaga Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar /
konferensi / simposium
3.4.
Contoh Daftar
Pustaka
Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang
baik dan benar dari berbagai sumber:
3.4.1.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet:
·
HattaM.2004.
Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
3.4.2.
Contoh Daftar Pustaka dari Buku:
·
Christensen
R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality.
New York : Amacom
·
Newman
WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and
Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
·
Ghiselli
E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San
Francisco : WH. Freeman and Company