About me

Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Kamis, 21 Januari 2016

Kutipan, Abstrak dan Daftar Pustaka



1.        Kutipan
1.1.       Arti Kutipan
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film, atau bagian dari suatu komposisi musik.
1.2.       Jenis kutipan
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.
1.2.1.      Kutipan Langsung
Yaitu kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ], dan lain-lain.
1.2.2.      Kutipan Tidak Langsung
Yaitu kutipan yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya. Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun dari pernyataan yang diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan kesalahan kata atau kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan. Contoh: Darwinisme [penulisan miring dari pengutip].  Oleh karena pengutip tidak diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka sepenti pada poin lima prinsip pengutipan dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan kutipan enis ini.  Hal ini karena kekayaan bahasa dan kemampuan analisis menjadi rendah, serta kutipan jenis ini cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-paste).
1.3.       Cara Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut.
1.3.1.      Kutipan Langsung
a)      Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris:
·         Kutipan diintegrasikan dengan teks
·         Jarak antar baris kutipan 2 spasi
·         Kutipan diapit dengan tanda kutip
·         Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b)      Kutipan langsung yang terdiri lebih dari 4 baris:
·           Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 3 spasi
·           Jarak antar kutipan 1 spasi
·           Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
1.3.2.      Kutipan Tidak Langsung
·         Kutipan diintegrasikan dengan teks
·         Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
·         Kutipan tidak diapit tanda kutip
·         Sesudah selesai diberi sumber kutipan
1.4.       Contoh Kutipan
1.4.1.      Kutipan Langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
1.4.2.      Kutipan Tidak Langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
1.4.3.      Kutipan Dalam Kutipan
‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)
2.        Abstrak
2.1.       Arti Abstrak
Abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret.
2.2.       Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak ini yaitu:
2.2.1.      Abstrak Informatif
Merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif.
Ciri-cirinya: menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan, metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanya makalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata, sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2.2.2.      Abstrak Indikatif
Menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esei.
2.3.       Cara Membuat Abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari seluruh isi sebuah tulisah ilmiah. Selain harus mencantumkan informasi bibliografisnya (nama penulis, judul, tahun, dan jumlah halaman), isi abstrak seharusnya mengandung elemen-elemen kunci yang akan dijelaskan secara ringkas di bawah ini:
a)      Latar belakang. Di bagian ini, Anda perlu memberikan rangkuman informasi mengenai latar belakang atau lebih spesifik pokok masalah yang Anda geluti di dalam karya ilmiah Anda.
b)      Tujuan. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan tujuan penulisan karya ilmiah Anda.
c)      Implikasi. Di bagian ini Anda mengemukakan implikasi praktis dari hasil riset Anda (jika ada).
d)     Metode. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan metode riset yang Anda gunakan.
e)      Hasil. Di bagian ini Anda mengemukakan temuan-temuan yang Anda hasilkan dalam riset Anda.
f)       Kesimpulan. Kemukakan kesimpulan akhir dari hasil riset Anda di sini.
2.4.       Contoh Abstrak
Abstrak
Perkembangan teknologi sistem pengaturan proses di industri dewasa ini menuju penerapan teknologi elektro-pneumatik, yaitu pengaturan komponen pneumatik melalui sinyal listrik. Pressure control trainer 38-714 adalah modul ajar teknologi elektro-pneumatik yang membahas pengaturan tekanan. Perubahan variasi beban dan gangguan pada teknologi elektro-pneumatik dapat menyebabkan respon sistem tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
Pengaruh gangguan yang terdapat pada sistem proses dapat direduksi dengan kontroler kaskade. Selain itu, metode kaskade digunakan untuk meningkatkan kecepatan respon sistem. Dengan pendekatan fuzzy, masalah kontroler dapat diselesaikan dengan mudah tanpa perhitungan matematis yang rumit.
Kontroler kaskade fuzzy adalah dua kontroler fuzzy yang disusun secara kaskade. Pada sisi primer berupa kontroler fuzzy untuk pengaturan tekanan, sedangkan pada sisi sekunder berupa kontroler fuzzy untuk pengaturan aliran.
Berdasarkan hasil implementasi, kontroler kaskade fuzzy dalam penelitian ini mampu mengurangi nilai maksimum overshoot, waktu steady state dan error steady state. Jika kontroler kaskade fuzzy dibandingkan dengan kontroler fuzzy tunggal.
3.        Daftar Pustaka
3.1.       Arti Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar. 
3.2.       Cara membuat Daftar Pustaka
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu:
·        Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
·        Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
·        Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
·        Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
·        Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
·         Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
3.3.       Jenis Daftar Pustaka
3.3.1.      Kelompok Textbook
a)      Penulis perorangan
b)      Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c)      Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d)     Buku terjemahan
3.3.2.      Kelompok Jurnal
a)      Artikel yang disusun oleh penulis
b)      Artikel yang disusun oleh lembaga Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / simposium
3.4.       Contoh Daftar Pustaka
Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber:
3.4.1.      Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet:
·         HattaM.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
3.4.2.      Contoh Daftar Pustaka dari Buku:
·         Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
·         Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
·         Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company