About me

Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Kamis, 15 Oktober 2015

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan. Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, baik dari segi suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya yang masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu, keberadaan bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia merupakan penunjang aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi di zaman globalisasi ini banyak sekali masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda, sekarang sudah tidak mengunakan bahasa Indonesia yang asli, tidak bisa di kontrol bahkan tidak ada kontrol sama sekali. Yang dimaksud disini adalah seperti mencampur adukan bahasa Indonesia dangan bahasa Inggris agar terlihat keren, mengunakan bahasa gaul yang kadang terdengar tidak sopan, dsb. Padahal bahasa Indonesia itu adalah identitas diri kita sebagai bangsa Indonesia.
Dengan demikian, perlunya kita tahu tentang pengertian, aspek-aspek, serta fungsi bahasa Indonesia yang sebenarnya, agar kita tidak hanya bisa menggunakan tapi juga bisa mengetahui hakikat bahasa Indonesia.
A.    Pengertian Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi antara manusia melalui alat ucap. Mungkin ada orang yang berkeberatan dengan mengatakan  bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka itu menunjukkan bahwa dua orang atau pihak dapat mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya, sejak lama telah dipergunakan untuk mengadakan komunikasi antara anggota masyarakat. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi sebagai disebut tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks dari pada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Dewasa ini sangat sulit bagi kita untuk membayangkan asal dan perkembangan kebudayaan umat manusia yang  begitu kompleks tanpa bahasa.
Walaupun asap api, bunyi gendang dan sebagainya dalam keadaan yang sangat  terbatas dapat digunakan untuk berkomunikasi, tetapi semuanya bukanlah bahasa. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri  haruslah merupakan simbol atau perlambang.
B.     Aspek Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makan yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang  diwakilinya itu. Bunyi itu merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (= yang diserap panca indra kita), sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain.
C.     Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa, bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.


RAGAM DAN LARAS BAHASA

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia, timbul dua masalah pokok,yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remis, seperti di sekolah, di kantor, atau didalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti dirumah, di taman, dipasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu (1) ragam bahasa lisan, (2) ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat.ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan.oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama.padahal kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya.meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.
Macam-macam ragam bahasa, yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang penutur dan topic pembicaraan
1.      Ragam bahasa berdasarkan media
·         Ragam bahasa media (lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak  menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan,  ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis.
·         Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
2.      Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
3.      Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.


Sumber :
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://cassieneni.blogspot.com/2013/03/definisi-bahasa-menurut-para-ahli_6972.html
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/aspek-bahasa.html
http://www.masbied.com/2010/06/05/aspek-aspek-bahasa-dan-fungsi-bahasa-dalam-kehidupan/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/industrial-technology/program-of-industrial-engineering-s1/bahasa-indonesia/fungsi-bahasa
http://melyanaaprilia.blogspot.com/2013/01/ragam-dan-laras-bahasa.html
http://sekapursirihpunya.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-ragam-bahasa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Laras_bahasa